Midnight Crying

I call this, "Midnight Crying"

It's a situation when I suddenly crying in the middle of the night. Feeling totally blue without any reason. Ah, maybe three are lots of reason why I cry. It's just me who don't understand the reason. Or maybe, this situation is an accumulation of the sadness or tears that I rarely show to others. I don't which one is true.

Mungkin juga ini kesedihan dan air mata yang tertunda. Kesedihan dan air mata yang seharusnya datang pada suatu waktu, namun aku tunda, aku tahan, karena tak mau terlihat lemah dan ingin terlihat kuat di hadapan orang lain.

Atau mungkin, ini akibat dari bertumpuknya dosa-dosaku? Seseorang pernah memberitahu bahwa kesedihan mendalam bisa terjadi akibat dosa-dosa. Ya benar, dosa-dosaku menggunung, banyak sekali, sampai tak terhitung.

Entah sejak kapan ini terjadi, apa pemicunya, aku tak tahu. Aku hanya berusaha melewatinya sebisa mungkin saat kesedihan dan air mata itu datang.

Aku pun bingung. Kenapa aku menahan kesedihan-kesedihan dan air mata itu sendirian? Padahal aku tahu bahwa tidak mengapa jika suatu saat kita merasa tidak baik-baik saja. Padahal aku sadar bahwa menangis dan bersedih bukan berarti kita lemah. Itu hanya menjadi bukti bahwa kita hanya manusia biasa. Aku hanya manusia biasa yang bisa jatuh dan lemah kapan saja.

Entah bagaimana aku mengurai semua ini, menyelesaikan permasalahan yang entah dimana awal dan akhirnya, menyingkirkan mendung yang menaungi separuh langit hatiku.

Aku hanya berharap, Allah berbaik hati menuntunku, mengangkat satu demi satu mendung yang bergelayutan, lalu mencurahkan pelangi yang indah. Aku hanya berharap, Allah mengirimkan orang-orang baik yang bersedia menerimaku dengan segala kelemahan dan kekuranganku. Saat ini aku sudah memilikinya, dan aku berharap terus dipertemukan dengan orang-orang baik.

Banyumas
030420
1.30



Komentar