Perpisahan dengan Jogja


(dok.pribadi, 2017)
Selasa, 28 November 2017

Hari itu hujan turun begitu deras sejak pagi, sempat mereda di sore hari, namun malam hari hujan kembali turun dengan derasnya. Hujan itu mengiringi kepulanganku ke tanah kelahiranku. Hari itu, secara resmi, aku akan berpindah domisili dari Jogja ke Banyumas dan untuk selanjutnya menuju tempat baruku.

Aku ingat senja itu ketika aku keluar kos dan tiga sahabatku berdiri di ambang pintu. Mereka melambaikan tangan setelah memelukku. Saat itu, aku pikir aku baik-baik saja. Toh nanti aku akan tetap bisa bertemu mereka lewat chatting atau video call. Zaman sekarang, jarak sudah bukan lagi alasan untuk putus silaturahmi. Tetapi, di perjalanan pulang, tiba-tiba saja aku dihinggapi perasaan aneh. Semacam gabungan antara senang, sedih, haru, dan juga khawatir. Senang karena akhirnya bisa kembali ke tanah kelahiran untuk selanjutnya merantau di tempat baru, sedih karena harus berpisah dengan sahabat-sahabat dekat di Jogja dan LDR makin jauh dengan keluarga dan sahabat satu desa, haru karena harus meninggalkan kota penuh kenangan dan pelajaran, serta khawatir karena aku tidak tahu apa yang akan kuhadapi di tempat baru nanti. Perasaan itu akhirnya membuatku tertidur pulas karena kalau aku terus memikirkannya, bisa dipastikan aku akan menangis dan aku tak mau orang tuaku melihatku menangis.

Jogja. Kota penuh kenangan dan pelajaran. Aku pasti akan rindu sekali dengan kota itu. Aku akan rindu dengan healing place-ku (baca : malioboro, foodcourt taman pintar, dan shopping). Tempat-tempat yang selalu kudatangi ketika bosan dengan rutinitas kuliah, atau ketika malas pulang ke kos setelah kuliah. Aku akan rindu berjalan-jalan sendirian dari ujung ke ujung malioboro, atau memutari pasar Beringharjo sekedar untuk mencari jilbab. Gramedia Sudirman yang juga jadi tempat kaburku saat suntuk, galau, atau butuh menyegarkan pikiran.  Aku juga akan rindu sahabat-sahabatku, yang menerimaku dalam semua kondisi, yang mendengarkan keluh kesahku, juga tahan dengan kegilaanku. Banyak hal yang akan aku rindukan dari Jogja. Banyak tempat yang belum sempat aku kunjungi disana, tapi aku yakin suatu saat nanti aku bisa kembali kesana, dan semoga ketika waktu itu tiba, aku sudah punya teman berpetualang yang akan membawaku ke tempat-tempat yang kuinginkan di Jogja. 

Di tempat baru ini, aku berharap bisa segera menemukan sosok-sosok sebaik sahabat-sahabatku, bisa menjadi sedekat itu dengan orang-orang baru disini, bisa benar-benar menjadi diriku yang biasa ku tampakkan di hadapan orang tuaku. Aku tahu itu butuh waktu, tapi aku akan berusaha dan tidak putus berdoa.

Sampai jumpa di kesempatan baik lainnya Jogja dan isinya... Aku akan menyamankan diri disini, sebagaimana aku menyamankan diri disana. Kuharap kota ini sebaik kamu yang mau menyamananku, Jogja. Luv ya!


Bukit Dago, 101217
-fds

Komentar