Idealisme dan Realita

Image result for persimpangan
cloudscough.wordpress.com
Idealisme/ide·al·is·me/ /idéalisme/ n 1 aliran ilmu filsafat yang menganggap pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami; 2 hidup atau berusaha hidup menurut cita-cita, menurut patokan yang dianggap sempurna; 3 Sas aliran yang mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan (kbbi.web.id, 2017)

 ***
Realitas/re·a·li·tas/ /réalitas/ n kenyataan (kbbi.web.id, 2017)

***

Sering dengar kata idealisme? Tak asing dengan kata realita? Aku pikir kata-kata itu sudah bukan hal asing di telinga mahasiswa. Demikian juga untukku, kata-kata itu sering sekali aku dengar gaungnya disana sini, tapi baru belakangan ini aku banyak memikirkan tentang kata-kata itu.

Idealisme, aku pikir semua orang punya idealismenya masing-masing. Punya patokan masing-masing untuk menjalani hidupnya. Tapi kadang kala realita yang ada tak selalu bisaberjalan sesuaiidealisme yang kita miliki. Kondisi ketika idealisme yang kita miliki berbenturan dengan kenyataan seringkali membuat kita stress dan bingung harus bagaimana. Apakah kita harus merelakan idealisme yang sudah kita bangun bertahun-tahun dan mengikuti realita ataukah kita harus mempertahankan idealisme kita dan melawan kenyataan? Itu pilihan yang sulit bukan?

Lalu apa yang harus kita lakukan saat itu terjadi?

Aku sendiri seringkali lebih memilih menjadi fleksibel saat kondisi itu datang. Selama aku masih bisa mempertahankan idealismeku, aku akan mempertahankannya. Kecuali saat-saat dimana jika idealismeku dipertahankan,kondisi itu bisa merepotkan orang lain, mempermalukan orang lain,  atau membahayakan diriku sendiri dan orang lain. Aku berusaha menerapkan dan mempertahankan idealismeku pada waktu dan tempat yang tepat.

Kalau begitu, itu bukan idealisme dong? Bukankah idealisme harus dipegang erat-erat?

Ya, tapi ketika kita terlalu erat memegangnya hingga kita melupakan hak dan kewajiban orang lain, juga tidak mempertimbangkan kondisi yang terjadi saat itu, bisa jadi idealisme itu justru akan berbalik arah menghantam kita. Contohnya masalah bekerja. Masalah bekerja ini sebenarnya adalah masalah yang juga sedang kupikirkan beberapa waktu belakangan. 

Seseorang pasti punya impian untuk bekerja pada suatu bidang yang sesuai minat dan juga bidang ilmu yang ia tekuni. Tapi pada kenyataannya tidak semua bidang ilmu mempunyai lingkup lapangan pekerjaan yang luas. Ada bidang ilmu yang lingkup pekerjaannya sebenarnya luas, tapi banyak tak dianggap dan tak disadari. Contohnya aku. Aku lulusan Biologi, harapanku pasti bekerja di bidang biologi, spesifiknya mungkin bekerja di laboratorium atau lembaga penelitian. Tapi kenyatannya, lembaga penelitian itu tak sepanjang waktu membutuhkan tenaga kerja. Demikian juga dengan perusahaan, tak banyak perusahaan yang mencari lulusan biologi untuk mereka pekerjakan. Bukan berarti lulusan biologi tak berguna lho ya, hanya belum waktunya saja.

Lalu apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus memilih jadi pengangguran sampai lowongan pekerjaan yang aku inginkan ada? Atau bekerja apapun asal menghasilkan uang? Aku akan memilih keduanya. Sembari menunggu pekerjaan yang aku harapkan, aku akan bekerja dimanapun selama pekerjaan itu sesuai denganku. Ketika nantinya pekerjaan yang aku harapkan tak kunjung tiba atau ia ada tapi aku tak bisa mendapatkannya, sementara posisiku di pekerjaanku saat itu semakin baik, berarti itu adalah saatnya merelakan. Ikhlas dengan apa yang Allah berikan padaku sambil berkhusnudzon bahwa pekerjaanku saat itu adalah pekerjaan terbaik untukku di mata Allah. Demikian pula jika terjadi sebaliknya. Atau opsi lainnya adalah membukalapangan kerja sendiri (kalau mampu sih).

Intinya menurutku, idealisme dan realita adalah dua hal yang akan selalu bertemu. Ada saatnya mereka sejalan, adapula saatnya mereka bertentangan. Kita lah yang harus pandai menemukan cara agar keduanya bisa berdamai dengan cara sebaik-baiknnya. Tentunya tanpa melupakan bahwa ada Allah yang bisa kita mintai petunjuk ketika bimbang dan tanpa melupakan keyakinan bahwa rencana Allah selalu yang terbaik.

-fiadesi
140617 1:05 AM

Komentar