Heart-Defense

Image result for heart
pic from chobirdokan.com

Seperti halnya tubuh manusia, hati (re: perasaan) juga punya mekanisme pertahanan diri untuk melindungi diri dari luka. Jika tubuh manusia punya sistem imun dan juga gerak reflek yang akan melindungi tubuh dari penyakit, hati juga punya sistem tersendiri untuk melindungi dirinya dari rasa sakit.

Sistem imun dalam tubuh, jika ia pernah terpapar suatu penyakit, ia akan membangun suatu kekebalan yang akan melindungi tubuh ketika suatu saat penyakit itu datang kembali. Kekebalan itu akan melawan bibit penyakit yang datang sebelum ia memunculkan rasa sakit yang sesungguhnya. Sama halnya dengan hati, jika ia pernah mengalami satu peristiwa yang begitu membekas rasa sakitnya, ia akan mengirimkan sinyal untuk mencegah rasa sakit itu terjadi lagi. Ia akan mensugesti si pemilik hati untuk tidak melanjutkan perasaan yang menurutnya akan menyebabkan rasa sakit itu timbul kembali. Pada akhirnya, si pemilik hati tanpa sadar akan terus menerus menolak untuk merasakan perasaan itu karena takut hatinya akan terlukakembali. Hatinya yang baru mulai sembuh, akan kembali terluka dan berdarah.

Aku tidak tahu, apakah ini hanya terjadi pada satu orang  atau juga terjadi pada banyak orang. Jika kamu pernah menjatuhkan hatimu pada seseorang begitu dalam, tapi seseorang itu tak menangkapnya dengan baik, hingga akhirnya hatimu terjatuh, terantuk dasar yang kamu sendiri tak mampu melihatnya, dan sakit tapi tak berdarah. Aku pikir, kamu akan kesulitan untuk kembali menjatuhkan hatimu kembali. Kamu akan ketakutan, khawatir jika kamu menjatuhkan hatimu lagi, ia tak akan tertangkap dengan baik lagi dan berakhir pada rasa sakit yang sama. Sebanyak apapun orang yang kamu temui, sebanyak apapun orang yang kamu rasa pantas untuk kamu jatuhi hati, hingga ketakutan itu hilang, aku pikir kamu takkan mampu untuk melakukannya lagi. Karena kamu tahu bagaimana sakitnya ketika kamu dengan rela jatuhkan hatimu tapi tak tertangkap dengan baik. Kamu tahu betapa sulitnya untuk bangkit dan merasa baik-baik saja dengan hati yang pernah terluka itu. Kamu tahu betapa beratnya menjalani hari dengan senyum yang kamu palsukan dengan baik, sedangkan di malam hari, ketika kamu sendirian, kamu menangis diam-diam tanpa suara. Kamu mungkin menceritakan betapa sulitnya kondisimu tetapi kamu sadar bahwa tak ada yang paham kesulitan itu lebih baik selain dirimu sendiri. Sahabat-sahabatmu banyak memberi nasihat, tapi semua itu seakan kebal dan tak mempan, karena sejatinya kamu sudah tahu semuanya, hanya saja sulit untuk melakukannya.

Ketakutan itu, kekhawatiran itu, aku menyebutnya sebagai heart-defense. Suatu mekanisme yang akan menjaga hatimu tak terluka lagi karena hal yang sama. Mekanisme yang menjagamu tapi di sisi lain mempersulitmu. Karena mekanisme itu akan membuatmu terikat terus menerus pada satu masa lalu dan tak kunjung berpindah. Kamu masih terikat dengannya namun takut kembali padanya karena khawatir sakit yang sama kan terjadi lagi. Kamu ingin bergerak maju, menemukan pantai lain tuk berlabuh, tetapi kamu pun takut berlayar karena khawatir kandas bahkan sebelum mencapi dermaga pantainya. Rumit? Memang. Itulah salahnya jika kamu menjatuhkan hati terlalu dalam pada usia yang terlalu muda. 

Orang-orang di luar sana, nampaknya begitu mudah menemukan dermaga lain tuk berlabuh.Tak melulu terikat pada dermaga di masa lalu. Lalu mengapa kamu tidak? Tentu saja, kemampuan setiap manusia bertahan dan beradaptasi berbeda-beda. Sebagaimana sistem imun dalam tubuh, ada yang imunnya bagus dan sanggup mengatasi ancaman dengan baik hingga ia bisa bertahan. Namun ada pula yang tak bagus hingga ia mudah jatuh sakit. Demikian pula hati, ada orang-orang dengan heart-defense yang baik hingga ia akan dengan segera mengatasi ketakutan akan rasa sakitnya. Ada pula orang dengan heart-defense yang tak begitu baik hingga ia kesulitan mengatasi ketakutannya.

Bagi orang-orang yang terus ketakutan untuk menjatuhkan hati, aku rasa mereka tak perlu terburu-buru. Nikmati saja masa ketika kamu mundur bahkan sebelum sempat untuk maju. Nikmati saja masa ketika kamu mulai nyaman akan kehadiran seseorang tetapi kamu terus mencari alasan untuk pergi dari orang itu karena takut merasakan sakit lagi. 

Percayalah, bahwa akan datang saat dimana kamu tak perlu merasa takut lagi karena keyakinanmu pada seseorang jauh lebih besar dari rasa takutmu itu. Percayalah bahwa akan tiba masa dimana kamu akan merasa nyaman pada seseorang hingga tanpa sadar ketakutanmu hilang dengan sendirinya. Orang itu, ia akan masuk ke dalam hidupmu perlahan tanpa kamu sadari dan menyelimuti hatimu agar tak lagi ketakutan. Bahkan jika suatu ketika kamu sadar pun, kamu sudah tak mampu lagi untuk mundur atau berpaling dari orang itu. Percayalah, bahwa akan tiba saat dimana kamu mulai mengorbit pada satu orang tanpa kamu sadari dan kamu hanya mampu menatap padanya tanpa ada lagi kekhawatiran dalam hatimu. Percayalah bahwa akan tiba masa dimana heart-defensemu akan membaik atau bahkan runtuh karena kamu sudah tak memerlukannya lagi. Karena kamu tahu, bahwa meskipun kamu merasakan rasa sakit lagi pada hatimu, kamu yakin bahwa orang itu akan ada disisimu untuk mengobati lukanya dan membantumu untuk melewati rasa sakitnya. 

-fiadesi
230617 12:55 AM

Komentar