Butiran Debu

Siapalah aku jika sudah di hadapanmu
Kau adalah mutiara yang senantiasa indah
sedang aku hanyalah butiran debu
Kau begitu  kemilau di mata banyak orang
sedang aku nampak pun hanya menyakitkan mata
Kau begitu cemerlang di hadapan mereka
lalu aku hanyalah pengotor yang selalu disirnakan

Siapalah aku jika sudah dihadapanmu
akulah yang tak terlihat
bahkan meski aku yang pertama melekat
namun kehadiranmu selalu mengalihkan semuanya
akulah yang mendekat
tapi kau mengambilnya dalam sekejap
bahkan tannpa mereka sadar bahwa ada debu disana

ya akulah butiran debu itu
yang disapu, yang tak terlihat
tapi aku mencintaimu, aku menyayangimu
hingga aku merelakan segalanya untukmu
meski sakit, meski perih, meski aku merelakan hati ini berdarah

ambil saja semuanya ambil
aku tak akan melarang
karena aku tahu melarangmu tak kan kau dengar
karenna aku tahu pesonamu takkan hilang bahkan jika kau berhenti

maka aku butiran debu ini akan mengalah
aku tetap disisimu, mencintaimu tanpa kau sadari
lalu melihatmu bahagia dan turut tersenyum
kemudian aku akan hilang mengikuti kemana angin berhembus

@ruangjiwa, 080515
when I feel like I'm nothing. invisible.
I knew him first, but my friend took his atention in one minute.

Komentar