Tentang Hati Yang Merindu (Atau menunggu?)

Seandainya hati mempunyai raga
ingin kupeluk dalam dekap terhangat yang kumiliki
biar dingin yang ia rasa menghilang
biar biru yang melekatinya memudar

Seandainya hati mampu bicara
ingin kudengarkan seluruh desah resahnya
biar lenyap segala duka pencuri cahayanya
biar enyah seluruh luka peluruh air matanya

Seandainya mata telanjangku
mampu menelanjangi seluruh isi hati
ingin kulihat apa yang sejatinya bergolak disana
mengapa hanya suram terpancar disana
mengapa hanya kelabu tertoreh disana


Ada... beberapa banyak sudut yang berkilau bak emas
 Seolah terisi oleh sejuta kisah bertabur bahagia
tetapi di salah satu sudutnya,, ada darah tumpah ruah
tetapi di salah satu sudutnya,, ada sepi menabuh gema

Seandainya aku mampu memasukinya
inginku bertanya langsung padanya
apakah ia kembali terlempar pada sesak di sekian tahun yang lalu
apakah ia kembali terjebak pada ruang kenangan yang sempat terkunci

aku sama sekali tak mengetahui
karena ia terus membisu, mendustai pemiliknya sendiri
aku sama sekali tak menyadari
karena ia terus menutup mulut, mengkhianati yang merasai dia

wahai hati, apapun yang kau rasai saat ini
bersabarlah, karena Pemilikmu Yang Sejati
belum mengizinkanmu untuk merasakan apapun
tetaplah bersama keyakinan penuh padaNya
keyakinan bahwa di saatnya nanti, kau akan terlingkupi
oleh kasih paling sejati yang telah dijanjikan Langit :)

@ruang jiwa, 010315
22:02.
Hanya ingin 'puitis'

Komentar