Salahkah Bila Berharap?

Salahkah bilaKu tak henti mengharapkannyaMeskipun akhirnyaDia hanya membuatku terluka
(Salah-Cokelat)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aku menemukan lagu ini sore tadi, ketika sedang mengeprint beberapa file kuliah.Abang fotokopi, tiba-tiba saja mengeraskan volume musik yang sedang diputar dan lagu ini pun mengalun merdu.
Entah apakah lagu ini memang menggambarkan perasaanku atau memang karena lagu ini bagus dan easy-listening, dalam sekejap aku bisa menyukainya. Bahkan ketika sampai ke kos aku segera mencari lagu ini di youtube dan google.
Lirik yang tertulis diatas hanya bagian reff dari lagu itu. Sepintas yang bisa kutangkap dari lirik lagunya yang simpel tapi puitis itu adalah kisah tentang seseorang yang tidak bisa lepas dari bayang masa lalunya. Seseorang yang tidak bisa lepas dari orang yang pernah dia cintai. Sekalipun ia berusaha menepis perasaannya, mengusir kerinduannya, bayangan sosok itu terus menghantuinya. Hingga pada akhirnya dia terus menerus berharap bahwa seseorang itu akan kembali padanya. Walau dia tahu, pada akhirnya seseorang itu akan menyakitinya lagi.
Mendadak saja aku berpikir, memangnya berharap itu salah? Memangnya berharap bahwa orang yang disayangi bisa kembali itu salah? 
Berharap itu tidak salah, itu kesimpulan akhir yang bisa aku dapatkan. Berharap itu tidak salah. Itu dibolehkan, bahkan Allah sendiri yang memerintahkan untuk berharap (QS.7:54-56). Point utama yang lebih penting adalah apa dan kepada siapa kita berharap. Berharaplah hanya kepada Allah, karena hanya Allah yang mampu mengabulkan harapan kita. Jika kita berharap pada manusia, maka bersiaplah untuk kecewa. Sandarkan semua harapan kita pada Allah, insyaAllah Dia akan mengabulkan. Pengabulan harapan ini belum tentu sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bisa jadi dia mengabulkannya sesuai dengan apa yang kita harap, atau menunda mengabulkannya, atau bisa jadi diganti dengan yang lebih baik.
Untuk kasus lagu ini, jika kita belum bisa melepaskan orang yang kita sayangi dan terus menerus dihantui oleh bayangannya, terus menerus dihantui oleh kenangan tentang dia, maka berharaplah pada Allah. Jika dia memang ditakdirkan untuk kita, berharaplah agar Allah mempertemukan lagi di saat yang tepat, di jalan yang tepat. Berharaplah yang terbaik dari Allah. Bahkan jika itu bukan dia, percayalah yang diberikan Allah adalah yang terbaik. Dia yang menciptakan kita, tentu dia mengetahui yang terbaik untuk kita.
Teruslah berharap sembari diiringi doa. Pada saatnya nanti, doa kita pasti akan terjawab.
Salam :)
#random:D
@rung jiwa, 090315 21:30

Komentar