Tentang Kau Yang Kutuliskan

Dalam rangkai huruf yang kuukir dalam kertas kertas bergaris itu, banyak kutuliskan kau disana. 

Dan jangan pernah tanyakan, siapa kau yang kutuliskan dalam bisikan bisikan hatiku.

Karena aku sendiri masih meraba-raba, siapa kau yangg coba kukatakan dalam tulisanku. 

Siapa kau yang menjadi inspirasi otakku dan menjelma dalam bait bait puisi. 

Siapa kau yang menyerupakan dirinya dalam senja yang mengungkung mentari dan menyembunyikannya dibalik tirai malam. 

Siapa kau yang menjadi jiwa dalam seruan-seruan yang dulu tak pernah bernyawa. 

Siapa kau yang menjadi angin segar tatkala aku kehabisan nafas. 

Siapa kau yang menjadi air tatkala aku merindu hujan. 

Kau. Sosok misterius yang menmukanku dan menghidupkan lagi dunia yang sebelumnua temaram. 

Kau. Kutunggu kau menjelma nyata. Menjadi sosok pengganti kosong yang melingkupi raga tak bertujuan. Menjadi roh untuk setiap kisah yang dipahatkan pada kertas bergaris atau pada kertas digital. 

Kau. Kehadiranmu seumpama bumbu yang menciptakan rasa dalam masakan. 

Kedatanganmu serupa mantra yang menjadi kunci dalam keajaiban sulap. 

Sementara ketiadaanmu, mematikan jiwa yang kaya rasa. 

Dan kepergianmu adalah kematian bagi aku, sosok yang dengan hadirmu aku mampu berdiri.

@ruangjiwa, 220115

Komentar