Sahabat

Sahabat. Apa sebenarnya definisi sahabat untukmu? Apakah dia orang yang selalu ada disisimu setiap saat? Menemanimu saat suka dan dukamu? Apakah dia orang yang selalu mendengarkan segala keluh kesahmu, dan dia menjadikanmu tempat keluh kesahnya? Ataukah dia adalah orang yang mewujudkan dan memenuhi semua keinginanmu? Ataukah dia adalah orang yang membenarkan apapun yang kamu lakukan sekalipun itu salah? Ataukah dia orang yang selalu menemani dan mengajakmu pergi kemana-mana dan dia membiayai semuanya? Setiap orang mempunyai definisi yang berbeda tentunya,

Lalu, bagaimana definisi sahabat menurutku? Entahlah. Aku bukan seorang ahli persahabatan yang bisa membuat definisi tentang sahabat. Tapi aku bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki sekaligus menjadi sahabat. Sahabat, orang itu akan menjadi orang yang selalu kamu ingat ketika kamu mempunyai sebuah kisah. Orang yang akan menjadi tempat bercerita entah kisah itu senang ataupun sedih. Dia menjadi orang tempatmu menceritakan banyak hal tentang dirimu sampai kisah hidupmu yang tidak kamu ceritakan pada orang lain. Dan aku, aku juga menjadi tempat dia bercerita banyak hal. Hal-hal yang tidak semuanya ia ceritakan pada orang selain aku. Dia juga mengingat banyak hal tentangku (mungkin). Pada intinya, aku dan dia menjadi orang yang mengerti dan memahami satu sama lain. Bersimpati satu sama lain, berempati sama lain. Kami tidak memikirkan apakah ada materi yang akan kami bagi dan nikmati bersama. Kami tidak harus mempunyai materi untuk merasakan bahagia. Karena bagi kami, pertemuan dan kebersamaan itu sendiri adalah suatu kebahagiaan yang tidak bisa digantikan oleh apapun, bahkan teknologi canggih yang saat ini sudah ada di sekitar kita. Pertemuan, rasa yang tercipta tentu saja berbeda dengan pertemuan dalam dunia maya. Dalam pertemuan nyata, apapun yang kami kisahkan, apapun yang kami bagi terasa lebih nyata, lebih hidup. Seolah kami saling merasakan satu sama lain. Ada ekspresi yang nampak di raut muka kami, ada tawa yang terdengar, ada senyum yang terlihat, ada sentuhan-sentuhan dan gestur-gestur yang menenangkan. Pertemuan, itu memang bukan hal mutlak. Tapi itu harus terjadi meski sesekali.

Seperti itulah yang aku rasakan, memiliki dan menjadi sahabat. Aku berterimakasih pada shabatku. Dia datang dari semarang untuk memberiku sebuah kado. Kado kecil yang bagi banyak orang mungkin biasa saja. Tapi bagiku itu adalah hal luar biasa. Karena kado itu datang diiringi dengan pertemuan.Dan pertemuan itu, sesungguhnya dialah kado sejati yang paling membahagiakan.

Bersyukurlah, bagi siapapun yang memiliki sahabat. Bersyukurlah, bagi siapapun yang menjadi sahabat. Kehadiran sahabat dalam hidup kita, adalah kado terindah kedua setelah orang tua dan keluarga kita. Mereka hadir untuk melengkapi kehidupan kita, melengkapi takdir kita, dan tak jarang menjadi penuntun kita melewati terjalnya perjalanan hidup.

Sahabat, aku berterimakasih padamu. Kehadiranmu disini adalah penghilang semua galau yang merajai beberapa waktu ini. Terimakasih pula untuk kadonya. Love you always, sahabat :)

@ruang jiwa, 130114
for : Afriza Atika Rachma

Komentar