Ketika Mata Bicara

 
Aku paham, akan maata yang menyirat rasa
Aku paham, akan mata yang menggenggam makna
Dan di gerimis senja kemarin,
aku menemukannya
dalam tatap tajam bola matamu
Bukan!
Tatapan itu tak mengarah padaku.
tetapi dia.
Sosok yang basah terguyur hujan
Sosok yang seketika jatuh dalam pelukku
Mengeluh, merintih padaku
Sosok yang kuberitahu tentangmu pertama kali
Sosok yang selalu kubagi kisah-kisah tentangmu
Mungkinkah?
Mungkinkah hatimu telah jadi miliknya?
Hingga ku tak pernah tampak,
meski diri ini selalu teguh disisinya
Dan barangkali hanya dia yang nyata di matamu
sementara aku hanyalah bayangan semu
Pengiring kisah-kisah indah yang terbisik merdu
Jika memang demikian adanya,
aku telah siap
sayap-sayap ini telah siap untuk melayang kembali
menyusuri rute-rute dalam datamorgana
menemukan satu jiwa
yang kelak jadi persinggahan terakhirnya :')

@ruang jiwa, 141214
mengenang senja itu di depan lab SPT, menjelang responsi

Komentar